USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN
Batusangkar-12 Maret 2019, Paimin (68) perantau asal Wonogiri, Jawa
Tengah mengadu nasib di daerah Minang Kabau. Terhitung semenjak tahun 1988, ia
telah melakukan perantauan di daerah Sumatera Barat. Tidak hanya satu kota, ia
telah mengitari wilayah Sumatera Barat hingga ke pedesaan yang ada.
Untuk saat ini pemuda
paruh baya ini memiliki empat (4) orang anak dan 2 orang cucu. Kegiatan
kesehariannya adalah berjualan es potong dengan berjalan menjajakan dagangannya
dengan berjalan kaki. Usaha rumahan yang ia lakoni ini dimulai dari tahun 1989.
Omset yang didapat olehnya hanya berkisar Rp. 200.000 per hari. Jika di hitung
per balok es yang terjual ini hanya kisaran 40 potong yang terjual dengan
kondisi 1 potongan itu bisa di jual dengan harga Rp. 1.000 hingga Rp. 2.000. “tergantung
bagaimana kondisi hari, jika hari tetap cerah dan panas, ya, bisa saja lebih
dari biasanya, tapi kalau hari hujan hanya bisa terjual atau laku kurang dari
sebagaimana mestinya” ujarnya.
Pemuda paruh baya ini
tetp melakoni kehidupan dengan sederhana ini tetap saja ceria menjalani apa
yang ia jadikan sebagi profesinya saat ini dengan bermodalkan gerobak dorong
dengan tenaga manusia. “Jika pakai motor, tentunya akan mengeluarkan dana
tambahan. kehidupan susah sekarang,
makanan beli, air beli, dan itu tidak murah, untuk satu kulkas saja saya harus
membayarkan biaya listrik Rp. 100.000 untuk setiap minggunya, ini diluar air
dan bahan lainnya seperti perisa makanan dan plastik untuk membungkusnya. ” ujarnya.
Dengan keseharian
yang demikian, Pamini tetap saja semnagat dan tidak gampang menyerah dengan
semua kondisi yang menerpanya. “hidup itu yan disyukuri nak, bukan untuk
dikeluhkan dan dipusingkan” tuturnya.
Komentar
Posting Komentar