Warung Soto Favorit di Medan, Buruan Datang Sebelum Kehabisan
Soto merupakan salah satu sajian kuliner yang banyak diminati
penduduk Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki ciri khas soto
masing-masing.Seperti halnya Kota Medan, memiliki sajian soto yang nggak kalah
nikmat dengan soto dari daerah lainnya, yang disebut soto medan.Kuah santan
kental berwarna kuning, serta rasanya yang gurih, membuat soto medan menjadi
sajian kuliner yang disukai banyak orang.
Rumah Makan Sinar Pagi merupakan salah satu warung soto yang
paling terkenal di Medan. Ini berada di Jalan Sei Deli, persimpangan Gatot
Subroto.Soto yang ditawarkan di sini lezat, dengan kuah santan yang gurih dan
pedas yang pas.Di tempat ini, pengunjung pengunjung bisa mencoba soto dari
berbagai pilihan, baik sapi atau daging ayam. "Pak, jika ke Medan jangan
lupa cicipi Soto Medan di Rumah Makan (RM) Sinar Pagi dan pusat jajanan
pasar Pagaruyung di Kampung Keling." Demikian pesan teman kantor yang asli
Medan melalui pesan WhatsApp. Wah kebetulan aku sedang ingin makan malam,
pikirku.
Ketika mobil beranjak keluar hotel, suasana
jalan di depan Hotel JW Marriot lumayan macet. Lalu lintas bergerak merambat
karena hujan baru saja selesai mengguyur kota Medan. "Kita cari makan yang
enak yuk, khasnya Medan," pesanku pada driver.
"Apa makanan kesukaan bapak?" dia
balik bertanya. Daripada menambah pertanyaan, saya langsung minta diantar ke
Soto Medan Sinar Pagi. "Maaf, pak. Soto Medan adanya pagi hari. Kalau
malam hari sudah tutup. Besok pagi saya antar bapak ke sana," jelasnya.
Saya mengangguk. "Kalau pusat jajan
malam Pagaruyung masih buka atau tidak? Saya diantar ke Kampung
Keling yuk."
"Baik, pak." Tanpa pikir panjang
lagi driver langsung
tancap gas menuju tempat yang saya maksud. Ketika mobil berbelok ke sebuah
gang, tampak berjejer berhadap-hadapan para penjaja kuliner menawari untuk
mampir ke lapaknya. "Ini pak, yang namanya Pagaruyung."
"Oke pak, mobil terus jalan saja, tapi
pelan-pelan." Saya mengamati satu persatu lapak untuk mengetahui kuliner
jenis apa yang ditawarkan. "Kebanyakan ikan bakar ya?"
"Betul pak. Bapak mau makan di
sini?" Saya menggelengkan kepala, "Wah, alergi saya sedang kambuh.
Kayaknya belum berani dulu makan ikan bakar." Karena kurang sreg, saya
mengajak driver ke tempat lain saja yang bisa santai sambil ngopi. "Kalau
begitu ke alun-alun saja pak. Di sana ramai dan pusat kuliner sekarang pindah
di sana."
Di tengah perjalanan menuju alun-alun,
teman saya menelpon: bagaimana pak, sudah mampir Pagaruyung? "Enggak jadi
bro, tempatnya ternyata sepi dan kulinernya hampir seragam, kebanyakan ikan
bakar. Kebetulan saya lagi kurang berminat." "Memang sepi pak, dulu
tempat itu ramai sekali. Tempat itu termasuk salah satu legenda di Kota
Medan", kilahnya.
"Hehehe, makanya kau harus sering
pulang kampung untuk update status kota
kelahiranmu," gurauku. Sesampai di alun-alun: Maaf, bapak bisa turun di
sini saja? Soalnya tempat parkir agak jauh.
Saya sempat terhenyak ketika menyusuri
pusat kuliner di sepanjang alun-alun di depan kantor Bank Indonesia Medan.
Lampu-lampu yang gemerlapan dan berwarna-warni menambah semarak malam itu.
Pengunjung cukup berjibun sebagian kongkow-kongkow sambil ngopi dan
merokok. Sebagian lagi menikmati makan malam yang menunya sangat beragam. Luar
biasa padahal malam ini hari biasa, bukan hari Sabtu atau Minggu. Lokasi ini
memang sudah menjadi ikon wisata kuliner malam di kota Medan.
Dari beberapa rumah makan dan café yang ada
di sepanjang alun-alun itu, pilihan saya akhirnya jatuh pada rumah makan
Srikandi. Selain ingin makan kwee tiauw gorieg, ada camilan yang menggugah
selera yaitu kulit ayam goreng.
Pada pagi hari, saya sengaja tidak mau
makan di hotel. Penasaran ingin coba Soto Medan di RM Sinar Pagi. Apalagi saya
sempat browsing di internet tentang
Soto Medan. Salah satu netizen menuliskan opini
seperti ini: dari semua soto, yang paling enak adalah Soto Medan. Dan dari
semua Soto Medan, yang paling enak adalah Soto RM Sinar Pagi. Wajib kemari kalo
yang datang dari luar kota. Rekomendari saya soto campur karena
bisa menco semua varian soto, ada ayam, sapi, paru, rempeyek udang,
dan pergedel juga juara.
Luar biasa
promosinya. Banyak orang mengatakan Rumah Makan (RM) Sinar Pagi
adalah sebuah rumah makan legendaris di ibukota Sumatera Utara ini. Konon
cerita, RM ini dirintis oleh Zulkarnaen sekitar 50 tahun lalu. Awalnya
Zulkarnaen tidak hanya menjual soto karena ada banyak menu makanan lain di
sana. Ia juga sempat berpindah lokasi, bahkan pernah jualan keliling.
Setelah mendapat tempat di lokasi yang
sekarang, Zulkarnaen akhirnya berhasil menemukan resep Soto Medan yang nikmat
yang dikenal hingga saat ini. Zulkarnaen sendiri meninggal di pertengahan tahun
1990-an yang kemudian usaha sotonya dilanjutkan oleh anak-anak.
Kenikmatan seporsi Soto Medan di RM Sinar
Pagi memang tidak diragukan lagi dan sudah menjadi buah bibir banyak orang.
Bahkan, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Miss Universe sudah pernah
mencicipi. Yang khas di sini kuah sotonya cukup kental dan berwarna kekuningan.
Ada yang langsung terasa, yaitu rasa rempah pada kuahnya cukup tebal.
Penggunaan rempah ini justru yang membuat cita rasa segar. Untuk pilihan jenis
soto, ada beragam mulai dari soto ayam, soto daging, babat, paru, atau soto
campur.
Luar biasa variasinya. Setiap pelanggan
akan dimanjakan sesuai seleranya saat itu. Ada yang favorit soto paru karena
paru yang digunakan benar-benar garing dan nikmat. Begitu paru digigit
teksturnya langsung hancur, rapuh, dan meleleh di dalam mulut. Bagi yang suka
babat, tentu saja tak akan cepat-cepat menelan sebelum rasa gurih dan kasat
mulai berkurang pelan-pelan.
Buat penggemar masakan pedas, Soto Medan
ini bisa menjadi penawarnya. Dengan menambahkan sambal kecap sesuai keinginan,
cita rasanya akan menjadi semakin kuat di lidah. Karena rasa dan pilihan isi
Soto Medan inilah yang membuat RM Sinar Pagi menjadi perhatian sekaligus
penyerap ramainya pembeli yang datang. Tambahan pula, suasana yang terkesan
cukup hectic dan
membuat kita tidak bisa berlama-lama duduk santai ketika seporsi soto dan nasi
sudah habis membuat pamor Soto Medan ini terus memancar dan selalu membuat
penasaran siapapun.
Jadi janganlah heran, meskipun RM Sinar
Pagi yang berlokasi di Jalan Sei Deli Nomor 2, Medan ini buka sekitar pukul
07.00-16.00 WIB, pelanggan akan selalu datang lebih pagi supaya bisa lebih
menikmati suasana rumah makan yang legendaris, sekaligus rasa yang dijamin
tidak akan mengecewakan. Karena Soto Medan ini rempah-rempahnya sangat terasa
sehingga sotonya memiliki ciri yang gurih, segar, dan sekaligus menghangatkan
tubuh. Paling asyik menikmati soto bersama perkedel kentang serta rempeyek
udang.
Apa saja yang disajikan di RM Sinar Pagi,
selain Soto Medan? Selain Soto Medan, RM Sinar Pagi ini juga menyediakan sop, nasi
pecel, lontong sayur, dan gado-gado. Apa beda Soto Medan dengan soto lainnya?
Ciri khas dari Soto Medan terletak pada kuah yang berwarna kuning
kehijau-hijauan karena mengandung santan dan rempah. Yang membedakan Soto Medan
dengan soto lainnya adalah penggunaan jinten (jintan) pada bumbu. Soto Medan
memiliki cita rasa lezat dengan kuah santan kental dan kaya rempah yang
disajikan bersama potongan daging sapi, perkedel, rempeyek, dan sambal yang
disajikan cukup unik (semacam sambal kecap dengan taburan bawang goreng).Jika
kurang menyukai soto bersantan, bisa pesan soto ayam yang tak kalah nikmatnya.
Di sini juga disediakan agar-agar dingin yang disajikan di dalam gelas terbalik
sebagai pencuci mulut. Berikut ini beberapa hal yang dapat disimak dan ditindaklanjuti
dari Soto Medan yakni
1. Setiap kota di seluruh Indonesia hendaknya
memiliki kuliner yang khas sebagai ikon tujuan wisata karena selain
tempat-tempat wisata, yang tak kalah penting adalah kuliner yang akan diburu
oleh para wisatawan yang datang di tempat itu. Misal di Medan, Soto Medan
adalah ikon kuliner khas;
2. Soto Medan lebih banyak didominasi oleh
daging. Sebagaimana diketahui, semua kalangan menyukai daging;
3. Hal yang menjadi selling
point dari Soto Medan adalah banyak pilihan. Apakah daging
sapi, ayam, atau udang. Pilihan inilah yang menjadi daya tarik sekaligus rasa
penasaran dari pelanggan atau pengunjung jika hanya merasakan satu macam dari
beberapa pilihan;
4. Ada sentimen positif dari pelanggan yang
selalu menggaungkan promosi dari mulut ke mulut. Sentimen ini tak lebih sebagai
rasa bangga yang ingin menonjolkan daerah yang juga memiliki kuliner khas yang
menjadi ikon daerah;(Wa)
Komentar
Posting Komentar