Sempat Viral Di Media Sosial, Ibu-Ibu Yang Rebutan Rendang Di Acara Kondangan Ternyata Hanya Syuting Iklan
Oleh: Fuad Riansyah
Nim: 1730303011
Batusangkar, 16 September 2019. Beberapa hari lalu, media sosial tanah air digegerkan dengan beredarnya video adu cek-cok di sebuah acara pernikahan. Dalam video tersebut tampak 2 orang ibu-ibu yang saling adu mulut hanya karena masalah rendang. Sekejap saja, video yang diunggah oleh akun instagram @lambeturah sudah disaksikan berjuta kali disertai puluhan ribu komentar. Publik menyayangkan perbuatan tersebut karena dinilai memalukan dan tidak menghargai yang punya hajat.
Namun tak sedikit pula warganet yang menganggap bahwa video tersebut hanyalah syuting iklan penyedap masakan. Asumsi itu muncul lantaran cek-cok antara keduanya yang sangat lancar seperti sudah direncanakan sebelumnya. Tidak hanya itu, mereka terlihat tidak menggunakan piring yang dipegang masing-masing untuk melakukan baku hantam. Sempat terjadi kontak fisik berupa aksi saling dorong di akhir video disertai sorakan dengan maksud memisahkan keduanya. Dari adegan tersebut, sekelompok warganet sepakat bahwa video tersebut hanyalah sebuah syuting iklan.
Seperti prediksi warganet, video tersebut ternyata memang merupakan adegan pembuatan iklan bumbu penyedap. Rasa penasaran netizen dijawab oleh salah seorang pemeran yang ikut serta dalam proses syuting tersebut. Melalui akun facebook nya, pemilik akun atas nama florenzia memberikan klarifikasi terkait videonya yang viral. Tampak ia berfoto bersama dengan ibu-ibu yang lain disertai keterangan dibawahnya. Ia menyebutkan bahwa aksi adu mulut tersebut tidaklah asli, melainkan hanya sebuah adegan untuk iklan produk bumbu masak sebuah perusahaan.
Dari video viral ini dapat diambil sebuah pelajaran bahwa tekhnik marketing sebuah produk perusahaan dapat dilakukan dengan cara apapun. Terbukti dengan viralnya video tersebut yang disinyalir dapat menarik minat konsumen terhapap produk yang diiklankan. Masyarakat dikelabui habis-habisan demi hasil yang maksimal. Begitulah perkembangan zaman, semakin ketat persaingan dalam mendapat keuntungan, semakin ekstrim pula jalan yang ditempuh. Tergantung seberapa kreatif mereka dalam melirik selera masyarakat.
Komentar
Posting Komentar