Keluhan orang tua jam belajar anak yang tidak efektif bagi anak sekolah dasar


Waktu mulai kegiatan belajar-mengajar di Indonesia termasuk yang paling pagi sedunia. Anak sekolah di SD 03 Pitalah misalnya, diwajibkan untuk masuk sekolah pukul 07.30 pagi dan pulang nya pukul 13.00 - 14.00. Jam pelajaran  sekolah yang dinilai tidak sesuai bagi murid sekolah dasar  ini  sempat dibanjiri keluhan dari berbagai orang tua murid. Salah satunya orang tua dari murid kelas 3 Yosi (38) "pagi-pagi anak saya kadang tidak sempat makan karena keburu takut telat, jam pulang sekolah pun begitu lama sampai jam 2 siang. Setengah 3 anak saya pun mau pergi mengaji sampai jam 5, lalu kapan anak saya beristirahat dan tidur siang.  Sebaiknya untuk anak SD pulang sekolah jam segitu tidak efektif menurut saya", tutur yosi.
Ditambah lagi, pola masuk sekolah yang memaksa anak untuk tidur larut malam dan bangun pagi buta jadi mengacak-acak kualitas tidur mereka. Tak sedikit penelitian yang sudah membuktikan bahwa kurang tidur akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental anak sekolah.Melewatkan waktu tidur itu dapat mengganggu kesehatan,  apalagi malamnya mereka membuat PR  sampai larut malam dan harus bangun pagi-pagi buta. Anak sekolah butuh belajar sebaik mungkin. Tapi ada satu hal yang sama pentingnya namun sering diabaikan yaitu tidur

Tidur merupakan salah satu kebutuhan anak. Tidur mendukung proses otak yang sangat penting untuk belajar, pengawetan memori, dan pengaturan emosi. Di malam hari, otak mengulas dan memperkuat informasi yang diperoleh selama seharian penuh. Ini membuat informasi-informasi yang mereka dapat saat di kelas seharian tadi akan lebih mudah untuk diingat di kemudian hari.Remaja yang kurang tidur juga lebih cenderung lalai, impulsif, hiperaktif, dan menentang, sehingga bukan lagi berita baru bahwa remaja yang tidak mendapatkan cukup tidur tidak menonjol dalam bidang akademis dan perilaku. Anak yang kurang tidur lebih mungkin untuk tertidur di kelas selama pelajaran berlangsung.

Di samping itu, kurang tidur juga dikaitkan dengan risiko kolesterol tinggi dan obesitas di masa depan. Sebuah studi menemukan bahwa efek jangka pendek dari kurang tidur, seperti pilek, flu, dan gangguan pencernaan, lebih sering timbul ketika anak tidur kurang dari tujuh jam. Orang tua murid berharap sekolah lebih memperhatikan lagi jam belajar anak-anak, agar tidak menganggu kesehatannya di kemudian hari.

(Rahma Dewi Sinta)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN