KABUT ASAP TEBAL MULAI SELIMUTI KOTA BATUSANGKAR


Oleh: Fuad Riansyah
                                                      Nim: 1730303011

              Batusangkar, 12 September 2019. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di provinsi Riau mulai menimbulkan dampak serius. Asap yang ditimbulkan dari hasil pembakaran tersebut perlahan menyebar ke daerah sekitarnya. Saat ini beberapa provinsi yang berdekatan dengan provinsi riau mulai merasakan dampak dari kebakaran hutan yang semakin meluas. Salah satu provinsi yang paling merasakan dampaknya ialah provinsi sumatera barat. Bahkan, negara tetangga seperti malaysia dan singapura juga turut merasakan imbas dari pembakaran lahan tersebut.
              Hingga saat ini sebagaimana yang diberitakan beberapa stasiun televisi tanah air menyebutkan bahwa kabut asap yang timbul dari pembakaran lahan di riau sudah menembus level berbahaya. Bahkan ratusan sekolah terpaksa diliburkan untuk menghindari dampak serius yang ditimbulkan. Terpantau hingga sore kemarin, jarak pandang di kota pekanbaru hanya berkisar 100-300 meter saja. Aktivitas masyarakat juga terganggu terutama yang sedang berkendara di jalan raya. Masyarakat di himbau agar tidak terlalu lama beraktivitas di luar ruangan agar tidak terpapar masalah kesehatan serius seperti ISPA dan dehidrasi.
              Kebakaran yang semakin meluas menyebabkan kabut asap menyebar tak terkendali. Dampak serius tersebut juga turut dirasakan beberapa daerah di sumatera barat, salah satunya kota Batusangkar yang terletak di kabupaten tanah datar. Sebagai salah satu provinsi yang berbatasan lansung dengan Riau, provinsi sumbar menerima paparan kabut asap hampir 50%. Dari hasil pantauan, sejak kemarin sore hingga kamis siang jarak pandang kota batusangkar berkisar 1-1,5 kilometer saja. Hal ini tentu tidak baik untuk kesehatan masyarakat batusangkar dan sekitarnya. Keadaan ini diperparah dengan kondisi cuaca yang panas sehingga di sinyalir dapat menganggu aktivitas masyarakat.
              Beberapa himbauan sudah disuarakan pemerintah setempat melalui media-media yang mudah diakses, salah satunya melalui radio Luhak Nan Tuo. Masyarakat dihimbau agar menggunakan masker saat beraktivitas diluar ruangan. Tak hanya itu, pemerintah bersama instansi kesehatan setempat juga berpesan kepada seluruh masyarakat tanah datar untuk mengkonsumsi air putih dalam jumlah yang banyak. Himbauan ini bertujuan agar masyarakat terhindar dari dehidrasi dan gangguan saluran pernapasan. ADF*  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN