The Greatest Showman; Kaya Tak Harus Emas


Perilisan film pada 2017 lalu yang diangkat dari drama musikal ini berhasil menarik perhatian penikmat film. Bukan hanya pemerannya yang bertabur bintang saja, namun jalan cerita yang disediakan juga mampu menghipnotis semua yang melihatnya. Tak heran jika film ini merupakan salah satu nominasi pada ajang Golden Globe Awards ke-75, dengan kategori Best Motion Picture—Musical or Comedy, bersaing dengan Lady Bird, The Disaster Artist, Get Out dan I, Tonya.
Jalan Cerita
PT. Barnum (Hugh Jackman) merupakan anak seorang penjahit pakaian yang miskin. Sejak kecil (diperankan oleh Ellis Rubin), ia sudah menyukai Charity Hallett Barnum (Michelle Williams). Mengingat statusnya yang miskin, perasaannya itu dihalangi oleh ayah Charity. Gadis itu dipaksa sekolah ke luar kota sehingga mereka tidak bisa lagi bertemu. Keadaan menjadi semakin buruk ketika ayah Barnum meninggal dunia. Ia terpaksa hidup dijalan dengan mencuri dan berjualan koran bekas. Sebisanya, ia akan berbalas surat dengan Charity (diam-diam memasukkan surat kedalam tas petugas pos). Ketika mereka sudah dewasa, ia meminang Charity, yang walaupun masih mendapat tentangan dari keluarga gadis itu, tidak menyurutkan keinginan keduanya. Mereka lalu pindah ke New York, hidup pas-pasan dengan gaji Barnum sebagai karyawan perusahaan perkapalan.
Seolah belum berakhir, kesulitan mereka masih bertambah. Barnum terpaksa di PHK akibat bangkrutnya perusahaan. Ia harus memutar otak agar keluarganya tetap hidup. Dengan menggadaikan surat kapal yang sebenarnya sudah tenggelam, ia mendapatkan pinjaman modal dari bank. Uang itu ia gunakan untuk membeli sebuah gedung yang dinamakan Barnum’s American Museum. Ia mengisi gedung itu dengan barang-barang aneh, namun tidak mendapatkan pengunjung. Mengikuti perkataan putrinya, ia mulai kembali berpikir out of the box, dari mencari orang-orang aneh hingga mengadakan pertunjukan serupa sirkus. Usahanya berbuah hasil, pertunjukannya disukai banyak orang. Ia bahkan mampu mengajak Phillip Carlyle (Zac Efron), seorang artis panggung untuk bekerja sama.
Namun, tanpa ia sadari, cobaan sebenarnya baru dimulai ketika ia terlena dengan kesuksesan yang berhasil dicapai. Walau ia bisa memenuhi semua kebutuhan materi keluarganya, hubungan mereka mulai merenggang. Barnum terlalu fokus mengejar kesuksesan sehingga melupakan semua yang bersamanya ketika dirinya masih miskin dulu.

Lagu yang menyentuh
Layaknya drama musikal lain, film ini dilengkapi dengan lagu yang dinyanyikan pemain sepanjang film. Lagu-lagu ini menceritakan kondisi yang terjadi pada adegan masing-masing sehingga menyatu dengan filmnya. Sebut saja Come Alive yang menyatakan siapa saja bisa menunjukkan dirinya, Never Enough, bahwa kesuksesan paling tinggipun tidak akan cukup, Rewrite The Stars, menunjukkan hubungan yang hanya bisa berjalan ketika tidak ada orang untuk menilai, The Greatest Show, lagu tema yang memperlihatkan bahwa sirkus mereka merupakan acara terbaik, dan This is Me yang mengajarkan setiap orang dengan kekurangan untuk bangga dan menunjukkan diri apa adanya.

Walaupun berbeda dengan jalan cerita drama panggung musikal, The Greatest Showman bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan. Memang tidak benar melakukan penipuan demi mencapai kesuksesan (sebagaimana yang ditunjukkan pada awal film maupun cerita asli di musikal), namun usaha yang keras serta pemikiran untuk terus mencoba hal baru akan membawa seseorang menuju kesuksesannya, cepat atau lambat. Usaha tidak pernah mengkhianati hasil, hanya saja cobaan akan terus datang bahkan ketika kita hanya diam saja. Sebagai motivasi, film ini layak untuk masuk daftar tonton anda.

Imro Atur Rodhiyah (1730303012)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN