Kesan Bapak Rizal: Selaku Wakil Rektor III IAIN Batusangkar

Acara yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Batusangkar menuai antusias dari seluruh mahasiswa. Buktinya seluruh cabang perlombaan diikuti baik dari pemain sendiri maupun supporter yang datang. Hari Jum’at tepatnya pada tanggal 22 November 2019 adalah akhir dari pelaksanaan acara, hari dimana mengetahui pemenang-pemenang dari setiap perlombaan yang ada. Acara dimulai pada jam 09.00 dan dibuka dengan memakai 3 bahasa yakni bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an sampai menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Mahasiswa.
Acara dihadiri oleh rektor IAIN Batusangkar atau yang mewakili, ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa dan Senat Mahasiswa serta wakil rektur pascasarjana. Kata sambutan diberikan oleh ketua panitia, ketua dewan eksekutif mahasiswa dan wakil rektor III yang sekaligus menutup acara secara resmi.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa mengatakan “Tidak ada piala bergilir, pada tahun ini akan memakai piala untuk juara umum dan diberikan kepada fakultas yang menyandang predikat juara umum”. Kemudian bapak Rizal selaku Wakil Rektor III IAIN Batusangkar menyatakan “Pada kesempatan kali ini, saya ingin meminta 2 kali permintaan maaf. Pertama, permintaan maaf karena pada pembukaan acara piala rektor kemaren tidak ada dari salah satu rektorat yang datang untuk membuka acara ini. Kedua, permintaan maaf karena pada penutupan kali ini bapak rektor berhalangan hadir karena pada hari ini ada beberapa acara yang serempak dilakukan”.
Bapak Rizal memberikan apresiasi kepada mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah terhadap randai dan nasyid yang dibawakannya. Hal itu dibuktikan dengan pemaparan bapak “Saya tertegun melihat randai FUAD ini karena baru pertama kali melihatnya di kampus kita. Saking senangnya saya langsung meng-upload video randai itu ke media sosial”.
Bapak Rizal juga mengatakan bahwa cirri khas lembaga mahasiswa IAIN Batusangkar adalah berakhlakul karimah. Oleh karena itu, pesan yang bapak sampaikan “Berproseslah dengan baik karena proses tak akan pernah mengkhianati hasil”. Kata-kata penutup ditutup dengan pujian “Meskipun FTIK dan FEBI lebih banyak tapi mahasiswa FUAD luar biasa kreatifnya. Tidak tertutup juga dengan FSYA yang tidak kalah luar biasa”. Karena kita semua ingin menargetkan akan melahirkan sarjana yang siap memakai bukan dipakai. Intinya mahasiswa semua harus memiliki skill yang bisa membuka lapangan kerja bukan jadi pekerja.
HIDUP MAHASISWA!!!   

Chintia Arnita (1730303006)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM JOKER