SOSOK SEORANG AYAH
Hari Ayah Sedunia jatuh pada tanggal
21 Juni, Hampir seluruh masyarakat di belahan bumi pun turut memperingati
Father's Day. Setiap keluarga tentu memiliki cerita yang berbeda tentang sosok
ayahnya. Ada yang merasa sosok ayahnya tidak pernah menghargainya. Ada yang
menganggap ayahnya terlalu keras dalam mendidik. Ada juga yang memiliki seorang
ayah yang acuh terhadap nasib keluarganya. Namun, tidak sedikit yang merasakan
kepuasan melihat sosok ayahnya yang pengertian, penuh dedikasi, berwawasan
luas, dan memiliki peran besar di luar rumahnya. Rangkaian kisah ini pada
dasarnya bermuara pada satu hal, yaitu berharap agar anak-anak dan istrinya
mendapatkan kebahagiaan.
"Birrul walidain" adalah
berbuat baik dan bakti kepada orangtua dengan memenuhi hak-hak kedua orangtua
serta menaati perintah keduanya selama tidak melanggar syariat. Lawan katanya
ialah "Aqqul walidain", yaitu durhaka kepada orangtua
dengan melakukan apa yang menyakiti keduanya dengan berbuat jahat, baik melalui
perkataan ataupun perbuatan serta meninggalkan kebaikan kepada keduanya.
Kedua orangtua secara fitrah akan
terdorong untuk mengayomi anak-anaknya; mengorbankan segala hal, termasuk diri
sendiri. Seperti halnya tunas hijau menghisap setiap nutrisi dalam benih hingga
hancur luluh; seperti anak burung yang menghisap setiap nutrisi yang ada dalam
telor hingga tinggal cangkangnya, demikian pula anak-anak menghisap seluruh
potensi, kesehatan, tenaga dan perhatian dari kedua orang tua, hingga ia
menjadi orang tua yang lemah jika memang diberi usia yang panjang. Meski
demikian, keduanya tetap merasa bahagia!
Adapun anak-anak, secepatnya mereka
melupakan itu semua, dan terdorong oleh peran mereka ke arah depan. Kepada
istri dan keluarga. Demikianlah kehidupan itu terdorong. Dari sini, orangtua
tidak butuh nasihat untuk berbuat baik kepada anak-anak. Yang perlu digugah
emosinya dengan kuat adalah anak-anak, agar mereka mengingat kewajiban terhadap
generasi yang telah menghabiskan seluruh madunya hingga kering kerontang!
Dari situ muncul perintah Allah
Ta'ala untuk berbuat baik kepada kedua orangtua dalam bentuk qadha dari Allah
yang mengandung arti perintah yang tegas, setelah perintah yang tegas untuk
menyembah Allah Azza wa Jalla. Sebaiknya kita menyadari bahwa berbakti bukan
hanya kepada ibu, ayahpun memiliki hak yang besar untuk kita berbakti. Semoga
Allah Swt menjadikan kita anak-anak yang berbakti, dan menjadikan anak-anak
kita kelak juga berbakti kepada kita.
Indrayani (1730303013)
Komentar
Posting Komentar