Saat Guru Tidak Lagi Dihormati Siswa



Menjadi guru memang bukan impian Wati. Namun, bukan berarti dalam 30 tahun karirnya sebagai pendidik, ia lantas berpaling. Sudah banyak macam siswa ia ajari. Dari anak orang kaya yang manja seperti drama, anak sederhana yang biasa, hingga anak kurang mampu yang semangat tinggi sudah pernah dicobanya. Masing-masing dihadapinya dengan besar hati. Mengajak mereka untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Seumur-umur, baru kali ini Wati merasa ingin menyerah saja. Tubuh yang semakin lemah dimakan usia serta stamina yang semakin menurun membuatnya tidak lagi sesabar dulu. Kerutan semakin bertambah di wajah bulatnya yang cokelat terbakar matahari. Menghadapi siswa tahun ini sungguh menguras seluruh tenaga dan kesabarannya.
“Dulu, jika mengajar anak-anak, mereka menurut. Diam dan menyimak. Sesekali ribut tapi masih terkendali. Anak-anak sekarang? Wah, sungguh kurang ajar. Disuruh diam semakin ribut, disuruh mencatat malah pergi keluar. Ditanya ke sekolah untuk apa malah melawan,” ceritanya sambil menghela napas lelah. Matanya sesekali menutup untuk menahan amarah.
Wati akui, anak-anak sekarang memang lebih susah beban belajarnya. Sekolah dari pukul tujuh pagi hingga empat sore tentu membuat siapa saja jenuh, apalagi untuk anak yang masih ingin bermain. Wati hanya heran, kemana sopan-santun dan tata krama mereka? Ia yakin, anak-anak ini sudah dididik oleh guru SD mereka dengan baik. Lantas, mengapa saat mencicipi SMP, malah lepas kendali?
“Anak sekarang ingatannya bermain saja. Tidak ada niat untuk belajar. Melawan kata-kata guru, keluar kelas sesuka hati. Awak usia inyo, awak pulo yang diusianyo.” Wati berucap pilu. Lelah dan sedih bercampur dihatinya.
Wati tidak berharap setiap anak didiknya pintar dan bisa menjawab soal dengan benar. Tidak apa jika mereka bermasalah dibidang akademik. Ia hanya ingin setiap anak memiliki sopan-santun, menghormati orang tua dan mendengarkan materinya. “Guru hanya ingin anaknya sukses di masa depan, bukan terpuruk oleh kebiasaan,”.


Imro Atur Rodhiyah (1730303012)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM JOKER