Ternyata

Wati (56) terus berputar mengelilingi rumah. Tiap sudut teliti diperiksanya. Sejak bangun pagi, ia telah menyapu, mencuci, memasak, serta mengepel lantai rumah. Tidak ada satupun yang tinggal. Lelah bekerja, sekitar pukul 2 siang, ia tertidur di ruang tamu. Ditemani angin sepoi dari jendela, nyenyak sekali tidurnya.

Pukul 2.30, ada orang memanggil dari luar rumah. Antara sadar dan tidak, Wati keluar, menyambut tamu. Ternyata orang mengantar paket untuk anaknya. Setelah menerima paket, Wati kembali tidur hingga pukul setengah empat sore.
Wati lantas bangun, bersiap shalat ashar dan menyiapkan makan malam. Sekitar jam lima sore, anaknya pulang kuliah. Wati lantas memberitahu bahwa ada paket diatas meja untuknya.
“Tapi aku tidak lihat paket apapun, bu.” Heran anaknya. Wati melongok dari dapur, hendak menyemprot tapi malah terdiam. Memang tidak ada apapun diatas meja. Wati jadi heran, kemudian menyusuri seluruh rumah. Mencari keberadaan paket yang ia terima siang tadi.
“Ibu tadi terima paket siang, terus ibu letak disini.” Cerita Wati sambil menyentuh meja ruang tengah. Saat anaknya bertanya paket apa yang diterima, Wati sendiri tidak yakin, yang jelas, itu paket dari JNT, ditujukan pada rumah mereka yang terletak di perumahan Sawah Padang, Sijangek.
Masih bingung memikirkan paket yang hilang, Wati lantas kembali menyiapkan makan malam. Hingga malam, masih saja terpikir olehnya. Saat menata piring, suaminya masuk ke rumah menenteng kardus.
“Ini siapa yang terima paket? Kok ditinggal di pintu depan, toh.”
Oalah, ternyata Wati lupa membawa paket itu dari luar rumah.
Imro Atur Rodhiyah (1730303012)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN