Berjuang di Kota Jakarta



Hidup di kota besar seperti Jakarta mungkin terdengar menyenangkan. Segala halnya tampak mudah. Tapi pada kenyataannya tidaklah demikian bagi sebagian orang, salah satunya Retha Mulyani. Ibu dua anak ini telah merasakan bagaimana kerasnya kehidupan kota Jakarta. Tidak mudah, segala halnya memerlukan uang, bahkan sekedar ke toilet sekalipun. Terlebih pada saat sekarang, di tengah virus Corona yang melanda.
Semua semakin terasa sulit untuk di jalani. "Bagaimana tidak sulit, jika suami saja tidak dapat menjual dagangan karna semua toko tutup. Tidak ada pemasukan sama sekali. Bingung harus bagaimana. Waktu membayar kontrakan sudah di depan mata, belum air dan llistrik di tambah setiap bulannya harus membeli paket internet untuk sekolah anak", tutur wanita berusia 34 tahun tersebut.
Segala cara telah dilakukan, mulai dari mencoba berjualan selain di ASEMKA—sebuah pasar pusat grosiran aksesoris di daerah Jakarta Kota, Jakarta Utara—yakninya berjualam di pinggir-pinggir jalan. Hasilnya? Nihil, bukannya untung tapi malah buntung. Bagaimana tidak? Jika hampir semua melakukan hal yang sama, menjual masker di pinggir jalan dengan jarak  satu meter antar pedagang.
Mengharapkan bantuan pemerintah pun rasanya percuma. Bukan karena tidak kebagian, tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan selama sebulan. Bantuan dari keluarga lain memang ada, tapi tetap tidak dapat menutupi.
Sempat terpikir untuk pulang, tapi rasanya tak akan ada yang berbeda antar tetap memilih bertahan ataupun pulang. "Pulang atau ga sama aja, kontrakan tetap harus dibayar juga. Belum lagi ongkos buat pulang, ongkos selama perjalanan. Sampai kampung juga tidak mungkin hanya numpang makan tempat orang tua, terlebih sudah bersuami dan memiliki anak. Mau kerja di kampung juga paling ke sawah, tidak akan mencukupi", katanya melalui telepon.

Untuk saat ini, selain tetap mengharapkan bantuan pemerintah, yang dapat dilakukannya hanyalah berhemat sehamat-hemat yang dapat dilakukan hingga virus menghilangkan dan semua hal kembali seperti semula.

Wiranda Rasnika (1730303022)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW FILM JOKER