Kisah Sumarni Si Penjual Kerupuk

 


Padang Panjang—Sumarni (45) salah satu warga Kota Padang Panjang yang beralamatkan di RT. 01, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Padang Panjang Barat beralih profesi dari seorang karyawan di sebuah Kedai Kelontong menjadi penjual kerupuk.

Sumarni merupakan seorang istri dari Amril (50) yang bekerja sebagai buruh serabutan. Sumarni memiliki empat orang anak, yang tiga di antaranya masih bersekolah. Sebelum pandemi Covid-19, Sumarni biasanya bekerja di Kedai Dedi Lado yang bertugas memisahkan cabai dengan tangkainya. Namun setelahnya, Sumarni diminta untuk tidak bekerja lagi di sana sebab pemasukan turun dramatis.

Tidak menyerah, Sumarni mencari cara untuk tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berawal dari melihat tetangga yang menjual kerupuk nasi yang dijual keliling pasar, Sumarni pun tergerak ingin menjual kerupuk juga. Akhirnya Sumarni mengambil kerupuk tetangga dan membantu menjualnya di pasar.

Setelah beberapa minggu berjualan, Sumarni cukup mendapatkan untung meski tidak begitu banyak. Kemudian Sumarni memberanikan diri untuk mengambil kerupuk ke Kedai Kerupuk yang berada dekat Terminal Kota Padang Panjang. Sumarni berharap, bila ia mengambil kerupuk langsung di grosirnya, ia akan mendapatkan harga yang lebih murah daripada mengambil kerupuk dari tetangganya.

Sumarni mengatakan bahwa meski sekarang masih pandemi Covid-19, ia tidak bisa mengandalkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari pemerintah karena masih belum memadai untuk kebutuhan sehari-hari, “Saya memilih untuk jualan kerupuk karena ini tidak terlalu susah. Saya hanya membeli kerupuk per karung di grosir lalu saya membaginya kembali ke dalam plastik-plastik kecil atau eceran seharga Rp. 5000, - per plastik,” pungkasnya.

Sumarni berharap agar Covid-19 segera berlalu dan hilang selama-lamanya supaya dapat menjalani kehidupan seperti biasanya. Untuk penjualan di Covid-19 ini pun sebenarnya belum cukup, namun daripada tidak bekerja sama sekali Sumarni tetap memilih berjualan setiap hari dengan penghasilan yang minim. (Dina)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN