Sistem Perkuliahan Online di Beberapa Universitas yang Ada di Sumatera Barat
Di beberapa Universitas yang ada di Sumbar sistem perkuliahan sekarang ini tidak seperti sistem perkuliahan seperti tahun-tahun sebelumnya, karena tahun ajaran 2020/2021 ini masih berada di tengah-tengah pandemi, hingga perkuliahan secara tatap muka belum di perbolehkan dan di lakukan secara online. Di beberapa Universitas yang ada di Sumbar mereka melakukan perkuliahan secara daring. Perkuliahan ini dilakukan melalui beberapa aplikasi seperti zoom, google meet dan google classroom.
Nur Annisa salah satu mahasiswi Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang (UIN IB) jurusan Ilmu Al-qur’an dan Tafsir semester 7. Yang memulai perkulihannya sejak tanggal 6 September 2020 mengatakan bahwa perkuliahan online ini sangat membuat mahasiswa kesusahan karena ilmu yang didapatkan sangat minim sekali dan mahasiswa jadi kesusahan saat ujian. Nur annisa juga mengatakan dia mengalami kendala selama perkuliahan berlangsung, kendalanya dari kampus yaitu kurangnya referensi untuk membuat tugas perkuliahan, sedangkan kendala yang dialaminya sendiri yaitu malas. Di samping itu, Nur Annisa berharap semoga kuliah online ini segera berakhir karena menurut dia pribadi kuliah online ini sangat tidak efektif.
Berbeda dengan yang sebelumnya, salah satu mahasiswi IAIN Bukittinggi, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah semester 5 yaitu Viora Giva Pratama yang baru saja memulai pekuliahnnya pada hari Senin tanggal 28 Oktober 2020. Dia mengatakan dia kurang menyukai perkuliahan secara online ini karena menghabiskan banyak paket data karena memakai aplikasi seperti zoom, google meet dan classroom. Yang biasanya dia mengisi paket 15 GB bisa satu bulan kalau sekarang hanya bisa satu minggu. Kendala yang dialami beliau selama perkuliahan berlangsung yaitu jaringan, susahnya terhubung ke google meet dan zoom. Tetapi Viora sendiri mengusahakan untuk mengatasi masalah yang dia alami dengan cara me-refresh handphone-nya terlebih dahulu dan mengkondisikan jaringan 15 menit sebelum perkuliahan di mulai.
Viora mengatakan untuk dosen yang mengajar bisa mempertimbangkan anak-anak yang mengalami kendala seperti susah sinyal dan kesusahan membeli paket. Viora berharap perkuliahan di lakukan melalui WhatsApp saja untuk meringakankan beban teman-teman yang lain. Dia juga mengatakan alangkah lebih baiknya zoom atau google meeting tadi di ganti dengan dosen yang memberikan penerangan kepada mahasiswa melalui video agar lebih bisa di simak oleh para mahasiswa, lain halnya dengan memakai zoom atau google meet yang berisik dan suara yang putus-putus.
Lain lagi halnya dengan Zuhaira seorang mahasiswi IAIN Batusangkar jurusan Pendidikan Agama Islam semester 3. Rara mengatakan bahwa Menurut saya perkuliahan online ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dimana kelebihannya yaitu para mahasiswa bisa mengikuti perkuliahan kapan pun dan dimana pun sesuai keinginan dan memiliki koneksi internet dengan baik. Menghemat biaya transportasi atau pun tempat tinggal bila universitas yang dipilih berada di luar pulau atau luar negeri. Materi perkuliahan bisa dipilih sesuai tingkat kemampuan dan juga keinginannya, tanya jawab dalam perkuliahan bersifat fleksibel karena bisa ditanyakan lewat chating-an baik itu kepada dosen atau teman sekelas.Waktu masa perkuliahan lebih singkat dibandingkan perkuliahan yang bersifat konvensional. Mahasiswa bisa melihat kembali materi yang diajarkan karena materi biasanya berupa modul yang dapat di-download dan tersimpan dalam PC atau komputer. Melatih mahasiswa untuk lebih bertanggung jawab, kreatif, dan juga mandiri. Sehingga membentuk pribadi yang lebih percaya diri. Dimana kekurangan nya yaitu sangat tergantung pada internet, bila jaringan lambat atau susah sinyal maka proses pembelajaran akan tertinggal terlebih jika sudah mencakup ujian kuliah. Sangat tergantung pada sikap displin para mahasiswa, jika kurang disiplin maka akan tertinggal pula dalam pembelajaran. Dalam hal interaksi sosial menjadi sulit karena terbiasa sendiri. Dan ada beberapa mata kuliah yang tidak bisa diajarkan secara online.
Rara juga mengatakan dia mengalami beberapa kendala seperti dalam mengikuti perkuliahan ini yaitu koneksi internet saya yang tidak memadai di kampus saya dan mengharuskan saya untuk kuliah di kost saya, selain itu kuota yang diperlukan untuk belajar online ini lumayan banyak. Solusinya kampus akan memberikan kuota gratis untuk belajar tapi sampai sekarang kami masih menunggu hal tersebut. Rara berharap pesan untuk kuliah online ke depan seperti apaun keadaan kita kita harus semangat dalam menjalani kuliah karena ada masa depan yang baik yang akan menanti kita, dan jangan mudah putus asa. Dan kami sebagai mahasiswa masih menunggu kebijakan kampus maupun pemerintah untuk memberikan kuota gratis untuk semua mahasiswa indonesia. Kita sama sama berdo'a semoga dumi kita lekas sembuh. (Tiara)
Komentar
Posting Komentar