Tanpa Bunga Rumah Pun gersang

 

 Kamumuan, nagari koto tinggi kuranji hilir. Disini salah satu kampung yang lagi maraknya berbunga. Mulai dari kaum ibu-ibu sampai anak gadisnya pun ikut ketularaan menanam bunga. Akhirnya, setelah Sekian lama bunga kurang terawat. Seperti bunga yang dalam pot itu udah banyak anak , sampai ke cucu-cucunya, tanahnya udah sangat padat, bahkan sampai mengering ,keras sampai ke tanahnya, dulu dibiarkan tanamannya mati jarang lagi di siram dan diabaikan pada akhirnya si bunga dibuang begitu saja kan kasihan . Masa ini membawa berkah karena akhirnya si bunga terbenahi kembali saat masa pandemi.  Hal ini membawa hal yang sangat positif di lingkungan warga sekitar. Saat ini bisa kita lihat di setiap teras atau sekeliling  rumah warga  di hiasi oleh tanaman hias dengan berbagai variasi warna. Sehingga sangat indah di pandang. Banyak Orang sibuk menurutkan keinginannya  dengan membeli bunga di pasaran, bahkan harga ratusan pun mereka mati-matian untuk beli. Namun tidak, bagi salah satu warga! "Saya memang sudah sejak dulu suka menanam bunga. Jadi, gak heran banyak bunga di rumah saya. Kemarin itu kebetulan aja membeli bunga di tepi jalan ketika pergi jalan-jalan ke bukitinggi . Sejenis bunga kaktus sekitar 10 ribuan tiga buah bunga dan palem yang seharga 15 ribuan lumayan murah tidak sampai ratusan harga . Bagi saya saat situasi sekarang jika, untuk membeli harga bunga yang sampai ratusan itu menurut saya hal yang mubazir karena banyak kebutuan yang wajib untuk di penuhi.  Bunga bukanlah hal yang wajib di wujudkana! Namun saat ini bisa membelakangkan bunga dulu dengan cara mengukur bayang-bayang," Ujar ibuk E.

-Asih

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN