Pendidikan Warga

Tidak hanya mengajarkan cara bertani yang baik, Saparudin juga berusaha meningkatkan taraf pendidikan warga. Ia prihatin karena banyak orang dewasa di Desa Ekas masih buta huruf. Ia mencoba memberantas buta huruf dengan mendorong warga belajar membaca. Ia juga mendirikan 15 sarana belajar dan membaca di desa itu. Kegiatan baca itu diserahkan kepada warga yang dibantu sukarelawan. Ia mengisi kantong sendiri untuk membeli buku- buku. Sebagian buku berasal dari sumbangan para donator. Umumnya buku- buku koleksi bersifat aplikatif, seperti teknik bertani dan mengolah panganan dari bahan local. Saparudin juga secara rutin berkeliling dengan membawa sejumlah buku bacaan dengan mobil pribadinya yang sengaja dimodifikasi menjadi perpustakaan mini. Kehadiran berugak baca itu mendorong banyak ibu rumah tangga untuk belajar mengolah hasil pertanian menjadi panganan yang punya nilai jual lebih tinggi. Saparudin tidak hanya mampu mengubah cara bertani warga di lahan kritis. Lebih jauh, ia bisa mengangkat kesejahteraan dan pendidikan warga desa. Tidak heran jika penduduk Desa Ekas menjulukinya pahlawan lahan kering. (PMS)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN