BATANDO


Suayan, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan lingkungan tempat tinggal saya. Disini ada sebuah fenomena atau budaya yang berbeda dari daerah lain yaitu batando. Batando merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang yang akan menikah dalam rangka untuk memperkenalkan kepada orang kampung bahwa ia akan menikah.

Kegiatan ini biasanya dilakukan ketika sore hari atau sesudah sholat ashar. Batando berbeda dengan bararak, batando dilakukan seminggu atau beberapa hari sebelum akad pernikahan diikuti oleh sanak family. Sedangkan bararak dilakukan setelah akad pernikahan atau lebih tepatnya hari ke-2 pesta pernikahan yang juga diikuti oleh sanak dan family.

Orang yang melakukan kegiatan batando akan pergi kepasar atau tempat keramaian untuk berfoto dan saling mengobrol dengan masyarakat. Dikegiatan tersebut bukan hanya orang-orang yang sesuku saja menghadiri dan meramaikannya, namun orang-orang dari berbagai suku dan budaya yang  berbedapun ikut serta meramaikan dan berkumpul untuk berkomunikasi atau bercerita dengan orang yang batando. Acara ini  selesai sebelum waktu magrib masuk dan orang-orang yang melakukan acara batando pun kembali ke rumah masing-masing. (Aziz Wirawan Najar | Delia Faramita,Imam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN