Hidup Adalah Tantangan
Di lantai 3 tepat di sudut ruangan kelas, tampak sosok wanita duduk sambil bercengkerama dengan teman-temannya. Memakai jilbab krim, baju hitam dan rok yang sepadan dengan bajunya. Gelak tawa bersama teman-temannya sayup-sayup terdengar. Tawanya yang terbahak-bahak membuat orang-orang disekelilingnya ikut tertawa. Sosok wanita itu bernama Ceria Novela
Ketika awal masuk kuliah, ia tidak ikut dalam organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Ia tidak begitu tertarik dengan jurusan yang sedang dijalaninya. Kesukaan pada pelajaran Geografi dan Bahasa Indonesia menciptakan wadah yang tepat untuk dijalaninya selama empat tahun kedepan.
Namun, penelitian dari kampus-kampus lain dengan jurusan yang diminatinya membuat kebebasan berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi yang berlawanan dengan kemampuannya. Tak begitu mampu berkomunikasi dengan baik dalam perkuliahan.
Entah apa yang ada dipikirannya saat itu, ia memilih jurusan yang ia rasa menarik untuk ditantang karena kurangnya kemampuan dalam berkomunikasi. Namun, ia adalah sosok yang suka bergaul. Ia menantang dirinya masuk di Jurusan Ilmu Komunikasi agar kelak setelah tamat, ia mampu berkomunikasi dengan baik mengingat komunikasi adalah hal terpenting dalam setiap aktivitas.
Demi mengatasi keterbatasannya itu, iapun memutuskan untuk sekedar tidak KUPU-KUPU (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang). Ia mulai aktif dalam organisasi eksternal kampus dan ia juga mengikuti berbagai acara dan kegiatan yang kepemimpinan dapat digunakan pandai dalam berkomunikasi.
Keikutsertaannya dalam berbagai rangkaian acara organisasi memaksanya untuk berkomunikasi. Perlahan-lahan ia bisa berkomunikasi meski belum begitu tepat namun ia mampu berbicara di depan orang banyak.
Diantara kesibukannya itu, ia menyelipkan satu kesibukan lagi yakni bekerja. Tak ingin merepotkan keluarga dengan kebutuhan yang ia inginkan, iapun menjual pulsa.
Selain karena ingin terus memberanikan diri berkomunikasi, ia juga harus sungguh-sungguh menjalankan amanah yang sedang diemban. Setiap hari bangun pagi untuk kuliah dan bahkan selanjutnya dilanjutkan dengan diskusi.
Pelajaran-pelajaran yang dijalananinya dalam kuliah Ilmu komunikasi memaksanya untuk bisa dan mampu dalam menjalaninya. Hingga kini tak begitu malu seperti dulu saat ia masih duduk di bangku SMA. Usahanya untuk berani berkomunikasi berhasil. Aktifitas bekerja, organisasi, hingga kuliah dikerjakannya secara rutin . Ramah,ia mampu menjadi sosok wanita yang mampu berkomunikasi dengan baik di depan umum.(Guspita Rahmi)
Komentar
Posting Komentar