Ade Fitri Yeni 

PadangPanjang,–Program dan kebijakan yang dibuat Pemerintah Kota Padang Panjang di bidang kesehatan seharusnya membuahkan hasil prestasi yang prestisus. Bukan malah sebaliknya menjadikan pelayanan asal asalan.

Beberapa bulan yang lalu, juga pernah diberitakan atas pelayanan yang amburadul RSUD Padang Panjang, dan juga dikritik oleh para anggota DPRD Padang Panjang atas kinerja pelayanan RSUD itu dalam rapat kerja.


Kamis malam sekira pukul 11.30 -12.00 WIB , ada seorang pasien inisial VO (49) masuk melalui IGD, karena serangan jantung, pusing dan terjatuh di jalan raya didepan salah satu cafe di Padang Panjang, pasien dilarikan ke RSUD Padang Panjang,sempat diperiksa dan diberi obat , namun hanya selang beberapa menit masih di ruang IGD, pasien akhirnya pergi untuk selamanya meninggalkan kehidupan dunia menemui sang pencipta dua alam.


Setelah resmi dinyatakan meninggal dunia oleh sang dokter yang menangani nya, dan boleh dibawa oulang ,segala administrasi pun di sodorkan petugas ,dengan total lebih dua juta, karena pasien hanya seorang penganguran dengan kerja serabutan ,teman teman yang mengantar pun patungan untuk melunasi ,namun masih kurang ,akhirnya terjadi nego harga karena pasien dari keluarga tak mampu.akhirnya disetujui pembayaran Rp 1.300.000.- lebih .karena memang segitu uang yang terkumpul patungan malam itu di IGD tersebut.


Untuk membawa jenazah pulang ,kembali jadi masalah, kalau memakai Ambulance RSUD terkena biaya 250 ribu ujar Darmansyah salah seorang pengantar yang hadir di IGD malam itu, akhirnya memakai ambulan partai, bulan bermerek gambar Yandra Yane salah seorang anggota DPRD Padang Panjang.


Setelah semua selesai dibayar dan jenazah pun dibawa ke Ambulance untuk dibawa kerumah duka ,Kebun Sikolos Kelurahan kampung Manggis Padang Panjang Barat .sesampai dirumah paginya ketahuan kalau jenazah itu masih mengeluarkan darah dibagian belakang kepalanya. Setelah dikroscek kembali ternyata diatas ambulan darahpun berceceran dan ada tiga potong kecil daging putih berupa benak. 

Menurut Ogi putra korban ,saat mengangkat ayahnya dia telah merasakan itu ,sampai dirumah pun masih berdarah.namun pikiran nya berkecamuk tak memikirkan sampai di situ, saat di RSUD memang bagian kepala tak ada diperiksa dokter tuturnya. Ogi hanya mempertanyakan biaya IGD yang selama 15 Menit itu berkisar sampai 2 juta yang akhirnya disepakati 1,3 juta lebih ,Ayahnya hanya diperiksa sebentar dan akhirnya orang tua saya menghembuskan nafas terakhirnya di IGD itu, ayah nya juga mempunyai BPJS Kota Padang Panjang tapi di katakan pihak RSUD telah mati,mungkin pemko Padang Panjang tak membayarkan premi BPJS gratis warga lagi dalam hatinya .

Sementara Direktur RSUD Padang Panjang Lisnawati saat dikompirmasi pagi pagi sekira jam 7 Pagi jumat (5/5) oleh media ini ,meminta jalan keluarnya ,atau kembali melakukan pemeriksaan di rumah duka dengan menceritakan Kronologis kejadian jenazah sampai dirumah duka ,mengatakan akan mengcek dulu ke IGD.

Berselang beberapa Jam kemudian Sang Direktur yang baru saja di naikan tunjanganan sampai 150 % itu mengatakan kalau tak ada pasien yang kecelakaan malam tadi dengan kepala nya bocor ,stelah disebutkan identitas dan jam masuknya direktur hanya menjawab kita sedang rapat dan sedang membuatkan keterangannya IGD sampai jam 19.00.WIB tak ada jawaban pasti direktur .(paulhendri)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEMINAR DESAIN GRAFIS BERBASIS BISNIS YANG DIADAKAN OLEH HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI JURNALISTIK ISLAM

REVIEW FILM JOKER

USIA LANJUT, PAIMIN TETAP EKSIS BERJUALAN