Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Sunyi

Hening tanpa gerak. Udara pagi dingin menusuk tulang. Sosok gelap bergerak kian kemari, berusaha tidak memecah diamnya subuh. Kompor menyala biru, memanaskan rendang untuk teman santap memulai ibadah puasa. Sambil mengatur piring di ruang keluarga, tangan-tangan itu terampil membagi tugas.

Meski COVID Menjadi, Masjid Tetap Berisi

Sijangek— Merebaknya virus korona mengakibatkan banyak perubahan dalam tatanan hidup masyarakat, khususnya masyarakat muslim. Seiring dengan keluarnya Fatwa MUI pusat mengenai dibolehkan shalat Jumat di rumah selama pandemik ini, masyarakat tidak begitu mengindahkan. “Tubuh ‘kan masih sehat, masih bisa. Belum ada yang menghalangi, jadi tidak masalah mau shalat berjamaah di masjid. Apalag untuk laki-laki yang sehat ‘kan wajib hukumnya.” tutur Rahmat, salah seorang masyarakat. Ia berkata, meski jamaah di masjid semakin berkurang, tapi masih banyak yang menghadiri shalat berjamaah, baik 5 waktu maupun Jumat. Saat melihat ke Masjid Al Munawarah Sijangek (26/3), memang terlihat berkurangnya jemaah. Biasanya, shalat disana bisa sampai tiga atau empat shaf. Sekarang, menyusut jadi setengahnya. Mengenai perihal sajadah, Rahmat juga menyampaikan tidak ada jamaah lelaki yang membawa sajadah sendiri dari rumah. Mereka masih menggunakan karpet shalat yang disediakan masjid. “Lagipula, se

VIRUS CORONA BELUM MENGINJAK NAGARI SARUASO

Saruaso, 26 Maret 2020- Virus Corona telah mengguncang hampir seluruh lapisan negara di dunia. Kehadirannya membuat semua orang merasa panik dan resah. Virus yang berasal dari China ini menyebar dengan cepat. Virus ini dapat menular melalui benda-benda yang ada disekitar. Tak hanya membunuh puluhan ribu warga China, Virus Corona juga memakan korban negara lain seperti Italia, Malaysia, Singapore, bahkan saat ini Virus tersebut telah masuk ke Indonesia.             Kehadiran Virus Corona tidak hanya membuat resah masyarakat yang tinggal di perkotaan, tetapi juga di pedesaan. Dari sekian banyak daerah yang berada di Indonesia, satu persatu mulai dikejar dan dimasuki oleh Virus yang berbahaya dan mematikan ini. Provinsi Sumatera Barat, yang sebelumnya masih dikatakan aman oleh pemerintah, sekarang telah dimasuki oleh Virus Corona. ODP (Orang Dalam Pantauan) terbanyak di provinsi ini adalah Kabupaten Tanah Datar.             Nagari Saruaso merupakan daerah yang terletak di Kecamat

Apa Himbauan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bagi Para Perantau Minangkabau?

Pemerintah daerah Sumatera Barat An. Sekretaris Daerah Asisten Perekonomian dan Pembangunan u.b Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau, Drs. Luhur Budianda, SY., M.Si mengeluarkan surat edaran bagi para perantau minang. Dimana dalam surat tersebut mengatakan bahwa “Mengingat semakin meluasnya penyebaran COVID-19 di Indonesia dan banyaknya warga Sumatera Barat yang merantau di daerah-daerah yang saat ini sudah terpapar virus tersebut, maka bersama ini kami sampaikan kepada Bapak/ibu/sdr dan dunsanak kami dimanapun berada, bahwa berdasarkan: pertama, hasil rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) provinsi Sumatera Barat pada tanggal 23 Maret 2020 mengenai pencegahan penyebaran COVID-19. Kedua, hadits Nabi Besar Muhammad SAW yang berbunyi “Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri, maka jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada di daerah wabah itu, janganlah kalian keluar untuk lari darinya”, (HR. Bukhari dan Muslim). Maka s

Sumatera barat sudah terdampak virus corona?

Dari belum ada, kini langsung lima. Ya, jumlah kasus terkonfirmasi corona di Ranah Minang mencapai lima.Irwan menyebutkan, pihaknya sudah mendapat izin dari pusat (Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19 dan Litbangkes Kemenkes RI) untuk menyampaikan hasil pemeriksaan spesimen pasien kepada publik. "Kami sudah dapat izin umumkan sendiri hasil pemeriksaan spesimen," kata Irwan lewat ponselnya, seperti dikutip dari Padang Ekspres, Kamis (26/3) sore. Irwan menyebutkan, keberadaan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sangat membantu Pemprov Sumbar mengetahui secara cepat hasil laboratorium dan status pasien dalam penanganan Covid-19. "Di Laboratorium Unand tersebut, pemeriksaan menjadi lebih cepat diketahui dibandingkan harus mengirim sampel swab hidung dan tenggorokan pasien ke Laboratorium Litbangkes Kemenkes di Jakarta. Untuk PDP dalam waktu lima jam sudah bisa diketahui hasilnya," kata gubernur dua periode itu. Lima pasien po

Tetap Beraktifitas Normal

Presiden Jokowi sudah menetapkan kebijakan kepada masyarakat Indonesia untuk tetap di rumah saja, dan menjauhi kerumunan. Hal tersebut dilakukan agar menghambat tersebarnya virus corona. Sejumlah daerah yang tersebar diberbagai wilayah   Indonesia pun sudah mulai menerapkan hal tersebut karena status tanggap darurat corona, sejumlah daerah seperti kota-kota besar salah satunya Kota Jakarta masyarakatnya sudah mulai menerapkan tetap di rumah saja atau “ work from home ” , sayangnya, hal tersebut tidak diterapkan oleh semua masyarakat apalagi masyarakat dengan kehidupan yang   pas-pasan, hanya saja masyarakat yang berkecukupan yang menerapakan work from home atau tetap di rumah saja. Nagari Pitalah, masyarakatnya meski sudah mendengar berita tentang Covid-19 dan berita work from home tetap saja mereka masih melakukan aktifitas seperti biasa. Bahkan tidak sedikit masyarakat melakukan aktifitas tidak memakai masker. Yulia(32) salah satu warga Nagari Pitalah, “Dengan berita corona ya