Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Berjuang di Kota Jakarta

Hidup di kota besar seperti Jakarta mungkin terdengar menyenangkan. Segala halnya tampak mudah. Tapi pada kenyataannya tidaklah demikian bagi sebagian orang, salah satunya Retha Mulyani. Ibu dua anak ini telah merasakan bagaimana kerasnya kehidupan kota Jakarta. Tidak mudah, segala halnya memerlukan uang, bahkan sekedar ke toilet sekalipun. Terlebih pada saat sekarang, di tengah virus Corona yang melanda. Semua semakin terasa sulit untuk di jalani. "Bagaimana tidak sulit, jika suami saja tidak dapat menjual dagangan karna semua toko tutup. Tidak ada pemasukan sama sekali. Bingung harus bagaimana. Waktu membayar kontrakan sudah di depan mata, belum air dan llistrik di tambah setiap bulannya harus membeli paket internet untuk sekolah anak", tutur wanita berusia 34 tahun tersebut. Segala cara telah dilakukan, mulai dari mencoba berjualan selain di ASEMKA—sebuah pasar pusat grosiran aksesoris di daerah Jakarta Kota, Jakarta Utara—yakninya berjualam di pinggir-pinggir jal

Surau Baru

Jalan baru berupa beton yang berukuran hanya cukup untuk satu mobil saja yang berada di persimpangan   sebelah kiri jalan dari arah Batusangkar menuju Bukitinggi. Mengarahkan langkah kakiku berjalan sekitar 100 meter dari jalan raya menuju sebuah Mushallah Nurul Rahman atau sering disebut oleh masyarakat   Medan Saba (nama kampung) Surau Baru. dinamakan dengan surau baru pada saat itu surau ini masih terbuat dari papan dan lambat laun di ganti dengan dinding batu karena itulah orang-orang sekitar ini lebih akrab menyebutnya dengan   surau baru, karna pada waktu itu surau ini merupakan satu-satunya mushalla yang ada di perkampungan itu. surau baru   ini hanya memilki satu lantai saja, dan Surau ini sangat berperan penting dalam kehidupan warga disitu, selain untuk beribadah surau ini juga digunakan   untuk pertemuan, rapat-rapat desa, atau lain sebagainya. Surau baru yang sudah lama berdiri ini umurnya sangatlah cukup lama, kira-kira sudah lima puluh tahunan berdiri di tanah Meda

Belom Hits kalau belom Ngopi

Tempat makan sekarang ini banyak dimanfaatkan bagi para remaja sebagai tempat untuk berkumpul dengan teman-temannya. Sekarang ini tempat makan dibuat senyaman ,mungkin bagi pengunjungnya agar betah berada lama-lama di dalamnya. Keadaan yang nyaman itu yang sekarang banyak dicari oleh banyak anak remaja untuk sekedar mengobrol atau mengerjakan tugas dengan teman-temannya. Tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan lainnya yang memiliki referensi cafe yang menyajikan makanan yang enak sekaligus dengan tempat yang nyaman. Kota pulau punjung pun memiliki banyak referensi cafe yang menyajikan makanan enak dan dengan tempat yang sedemikian nyaman bagi para pengunjungnya. Dengan banyaknya referensi cafe yang ada di Sumbar membuat para remaja mudah untuk berkunjung. Salah satunya adalah cafe ramen yang ada di kabupaten pulau punjung. Berbagai makanan yang disediakan di cafe ini yang bertemakan makanan khas dari Negara Jepang sekarang ini banyak diminati dari u

Tukang Bengkel yang Bercita-Cita Tinggi

Laki-laki berusia 18 tahun ini adalah sosok seorang kakak yang mempunyai cita-cita tinggi untuk membahagiakan kedua adiknya. Kehidupan yang berkecukupan yang ia kejar, tak menjadikan dirinya lupa untuk membiayai sekolah kedua adiknya. Dia harus menjalani hidup seperti ini sejak ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi dan meninggalkannya bersama kedua saudaranya. Ilham, itulah sapaan dari orang-orang yang mengenalnya. Walau keinginannya untuk kuliah kandas di tengah jalan, karena duka yang dialaminya dua tahun terakhir tak menjadikan semangatnya surut untuk mencari nafkah demi menghidupi dirinya dan kedua adiknya. Keinginan yang keras demi melihat adik-adiknya mendapat pendidikan yang layak dan mendapat sebuah ilmu yang akan menunjang pekerjaan adalah harapan besar untuk mewujudkan cita-citanya yang mulia tersebut. Dia bekerja sebagai tukang bengkel. Masa muda yang seharusnya dia habiskan untuk menuntut ilmu, justru dia habiskan untuk bekerja. Dia tidak pernah malu dengan teman

Kuliah? Di Rumah

Mewabahnya virus Corona atau COVID-19 membuat kekacauan dan kekhawatiran setiap orang, tidak hanya melanda perorangan tetapi wabah ini sudah membuat kekacauan di beberapa negara dan mematahkan perekonomian negara tersebut. Pandemi ini tidak hanya meluluhlantakkan perekonomian negara tetapi membuat seseorang terpaksa untuk membatasi aktivitas di luar rumah guna mencegah penyebaran virus corona. Setiap orang di himbau untuk tidak keluar rumah dan mengalihkan pekerjaan ke rumah dan bekerja dari rumah saja.. tidak hanya itu para pelajar juga di alihkan PBM nya ke rumah dengan menerapkan sistem belajr online/daring menggunakan aplikasi seperti WhatsApp, Classroom dll. Tidak hanya kalangan pelajar, mahasiswa perguruan tinggi juga menerapkan sistem kuliah online/daring, salah satunya perguruan tinggi negri IAIN Batusangkar. Dimana pihak kampus mengalihkan semua kegiatan perkuliahan dan perkampusan ke rumah masing-masing. Kuliah online ini telah di berlakukan sejak pandemi Corona semaki